Bacaan Anak Turun Tanah: Tradisi, Makna, dan Doa

Sari Wulandari

Pengertian dan Sejarah Turun Tanah

Turun tanah, atau yang dikenal juga dengan istilah tedak siten dalam budaya Jawa, adalah sebuah upacara tradisional yang dilakukan ketika seorang bayi pertama kali menginjakkan kakinya ke tanah. Upacara ini biasanya dilakukan ketika bayi berusia sekitar 7 atau 8 bulan. Tradisi ini memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu sebagai simbolisasi awal dari kemandirian sang anak. Dalam budaya Jawa, turun tanah merupakan salah satu warisan leluhur yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Makna Filosofis Turun Tanah

Upacara turun tanah tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga mengandung makna filosofis yang dalam. Proses ini melambangkan langkah awal sang anak dalam menjalani kehidupan yang mandiri. Dengan menginjakkan kaki ke tanah, bayi diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang kuat, mandiri, dan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup. Selain itu, upacara ini juga merupakan bentuk syukur kepada Tuhan atas anugerah kehidupan yang diberikan.

Persiapan dan Pelaksanaan Upacara Turun Tanah

Persiapan

Sebelum upacara turun tanah dilaksanakan, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh keluarga. Persiapan ini meliputi:

  1. Pemilihan Hari: Hari pelaksanaan upacara biasanya dipilih berdasarkan perhitungan kalender Jawa yang dianggap baik dan membawa keberuntungan.
  2. Perlengkapan Upacara: Beberapa perlengkapan yang diperlukan antara lain tikar, nasi tumpeng, berbagai jenis bunga, dan alat-alat tradisional lainnya.
  3. Pakaian Bayi: Bayi yang akan mengikuti upacara biasanya dipakaikan pakaian tradisional yang indah dan bersih.

Pelaksanaan

Upacara turun tanah biasanya dimulai pada pagi hari. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaannya:

  1. Pembacaan Doa: Upacara dimulai dengan pembacaan doa oleh sesepuh atau tokoh agama setempat. Doa ini bertujuan untuk memohon perlindungan dan keberkahan bagi sang anak.
  2. Menginjakkan Kaki ke Tanah: Bayi kemudian dibimbing untuk menginjakkan kakinya ke tanah yang telah disiapkan. Ini merupakan momen simbolis yang sangat penting dalam upacara ini.
  3. Pemberian Makanan: Setelah menginjakkan kaki ke tanah, bayi diberi makanan tradisional seperti nasi tumpeng sebagai simbol harapan agar sang anak selalu diberi rezeki yang melimpah.
BACA JUGA:   Review Buku "Mimpi Anak Kecil Mati"

Bacaan Doa Turun Tanah

Doa turun tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upacara ini. Doa ini biasanya dibacakan oleh orang tua atau sesepuh dengan harapan agar sang anak selalu dalam lindungan Tuhan dan diberi kehidupan yang baik. Berikut adalah contoh bacaan doa turun tanah dalam bahasa Arab dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

Doa dalam Bahasa Arab

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
يَا اللَّهُ، أَحْمِ هَذَا الطِّفْلَ مِنْ كُلِّ شَرٍّ وَاجْعَلْهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
يَا اللَّهُ، أَنْعِمْ عَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَالرِّزْقِ وَاجْعَلْهُ قُرَّةَ عَيْنٍ لِوَالِدَيْهِ

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya
Ya Allah, lindungilah anak ini dari segala keburukan dan jadikanlah dia termasuk orang-orang yang saleh
Ya Allah, berilah dia ilmu yang bermanfaat, rezeki yang melimpah, dan jadikanlah dia penyejuk hati bagi kedua orang tuanya.

Keutamaan dan Manfaat Doa Turun Tanah

Doa turun tanah memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik bagi sang anak maupun keluarganya. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:

  1. Perlindungan dari Bahaya: Doa ini memohon perlindungan kepada Tuhan agar sang anak terhindar dari segala macam bahaya dan keburukan.
  2. Keberkahan Hidup: Dengan membaca doa ini, diharapkan sang anak akan selalu diberi keberkahan dalam hidupnya, baik dalam hal rezeki, kesehatan, maupun ilmu pengetahuan.
  3. Pengingat Tanggung Jawab Orang Tua: Doa ini juga mengingatkan orang tua akan tanggung jawab mereka dalam mendidik dan membimbing anak ke jalan yang benar.

Turun Tanah dalam Perspektif Budaya dan Agama

Budaya Jawa

Dalam budaya Jawa, turun tanah merupakan salah satu dari rangkaian upacara yang dilakukan sejak bayi lahir hingga dewasa. Upacara ini dianggap sangat penting karena melambangkan awal dari kemandirian sang anak. Selain itu, turun tanah juga merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.

BACA JUGA:   Review Gambar Sampul Buku Anak SD

Perspektif Agama

Dari perspektif agama, turun tanah merupakan bentuk syukur kepada Tuhan atas anugerah kehidupan yang diberikan. Doa-doa yang dibacakan dalam upacara ini juga merupakan permohonan agar sang anak selalu dalam lindungan Tuhan dan diberi kehidupan yang baik. Dalam Islam, doa turun tanah juga dianggap sebagai salah satu bentuk ikhtiar orang tua untuk memohon perlindungan dan keberkahan bagi anaknya.

Simbolisme dan Makna Doa Turun Tanah

Doa turun tanah memiliki makna simbolis yang sangat dalam. Beberapa simbolisme tersebut antara lain:

  1. Langkah Awal Kemandirian: Menginjakkan kaki ke tanah melambangkan langkah awal sang anak dalam menjalani kehidupan yang mandiri.
  2. Perlindungan Ilahi: Doa yang dibacakan merupakan permohonan perlindungan kepada Tuhan agar sang anak selalu dalam lindungan-Nya.
  3. Keberkahan Hidup: Doa ini juga memohon agar sang anak selalu diberi keberkahan dalam hidupnya, baik dalam hal rezeki, kesehatan, maupun ilmu pengetahuan.

Penutup

Upacara turun tanah merupakan salah satu tradisi yang kaya akan makna dan simbolisme. Melalui upacara ini, diharapkan sang anak dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, kuat, dan selalu dalam lindungan Tuhan. Bacaan doa turun tanah yang dibacakan dalam upacara ini juga merupakan bentuk ikhtiar orang tua untuk memohon perlindungan dan keberkahan bagi anaknya. Dengan demikian, tradisi turun tanah tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan bentuk syukur dan permohonan kepada Tuhan atas anugerah kehidupan yang diberikan.

: Ubai.web.id
: Noos.co.id
: Nilina Organizer

Also Read

Bagikan: